Jumat, 29 Oktober 2010

SURPRISE EVENT 6

....
Akhirnya samapi juga di Lab. Waktu istirahat sisa 15 menit lagi aku harus cepat. Kutengok kanan-lalu kiri-dan kekanan lagi, seperti orang bego.Aku clengak-clengok gak jelas, mencari tahu apakah masih ada orang tau kosong, tapi jawaban yang kudapatkab adalah, KOSONG.Menyebalkan, aku tahu kalau kosong tandanya aku tak bisa main, karena aku termasuk orang yang penakut.
Sudah dengan susah payah kunaiki tangga yang tinggi ini, dan ternyata aku sia-sia, dan harus menuruni tangga ini*again. Aku sudah mulai letih, dengan perut kosong aku harus bulak-balik menaiki-turun tangga ini, aku mulai merasa sedikit demi sedikit kesadaranku mulai hilang, padahal hampir lantai terakhir, aku mulai merasa badanku ringan dan tersedot kedalam sesuatu yang dalam.
Tanpa sadar tubuhku sudah berada di kasur yang empuk, aku mulai mengamati sekitar dan ternyata tebakankutepat, ini UKS, tidak salah lagi. Aku pasti tidak akan salah karena, UKS termasuk tempat favoritku, karena aku sering bolos mata pelajaran dan pergi ketempat ini. Dan sekarang ini aku mulai melihat sekeliling, belum sampai semua sudut kutatap, tiba-tiba mataku berhenti di suatu titik.
“Beno! Ngapain lo disini?” tanyaku kepada si sosok itu
“Heh, lo lucu deh Bun, adanya gue kali yang nanya. Lo ngapain jatuh ditangga?” tanyanya yang membuatku teringat sesuatu
“Oh, iya!’ aku tersentak
“Tadi aku ke Lab comp. terus, disana gak ada orang, aku takut setelah itu aku langsung buru-buru turun kebawah, tapi karena tiba-tiba perutku sakit aku berhenti di lantai 2, terus …”, ucapku pada diriku sendiri
“Heh lo! tadi tuh, elo pingsan di lantai 2, taukan kalo lantai 2 itu sukanya kosong, itukan perpustakaan, jaman sekarang mana ada orang yang mau keperpustakaan yang bukunya jaman dulu semua, untung tadi gue disuruh pak Sanu beresin buku di lantai 2, terus gue liat elo jatuh di bawah tangga, yaudah gue langsung bawa lo kesini, bilang makasih ke’!” jelas Beno panjang lebar
“Iya iya, makasih deh!” ucapke tak iklas
“Hehe”, cengengesan ala Beno
“Terus, gue ketinggalan berapa mata pelajaran?” tanyaku
“Kalo gak salah sih, lo cuma ikut satu mata pelajaran doang, terus sisanya lo ada disini sampe pulang…”, jelas Beno yang belum selesai
“Udah pulang?” tanyaku pada Beno yang langsung disertai dengan angggukan
“Jam berapa sekarang?” tanyaku lagi
“Jam setengah empat”, jawab Beno yang sedang bingung
“Gue pulang!” teriakku sambil pergi meninggalkan Beno dan langsung mengambil tasku
Aku mencari di semua sudut kelas tapi tasku tak kunjung kutemukan.Dimana tasku?Tanyaku.
“Tas lo udah gue balikin kerumah lo”, ucap Beno cowok yang selalu tiba-tiba muncul di depanku
“Tadi gue juga udah bilang tentang kondisi lo, kenyokap lo.terus, nyokap lo langsung kaget dan nyuruh gue bawa lo pulang atau ke rumah sakit, tapi kata gue lo gak parah cuma luka kecil”, jelas Beno
“Terus?” tanyaku tak mengerti
“Jadi intinya lo harus gue anter pulang!” jelas Beno sedikit kesal
“Ooh”, aku berooh panjang
Tiba-tiba aku mulai inget, kalau aku pulang bareng dia itu tandanya introgasi bakal dimulai.
“Kenapa Bun?” Tanya Beno
“Gue mau pulang sendiri aja Ben!” pintaku
“Tapikan, gue harus bawa lo pulang?” Tanya Beno setengah bingung
“Udah ah~gue mo pulang sendiri aja, bilang aja kenyokap gue, gue mau ke warnet dulu!” ucapke sambil pergi mencari taksi
“Huh, kebiasaan kabur mulu tuh anak!” ucap Beno kesal
Aku hanya pergi untuk menghindarinya, aku hanya ingin Beno tahu sendiri dan bisa dekat dengan Lola.
Oh iya! Bayar taksikan mahal, ucapku baru sadar.
Tidak sampai perempatan dekat sekolah, aku sudar turun dari taksi.
Huh, ilang 15.ooo gara-gara taksi sama si Beno sialan! Argh! Nabung buat ketemu jokernya ngurang deh, aku harus kemana.Lebih baik aku pergi kerumah Lola yang gak jauh, terus minta anterin kerumah, hehehe*licik banget sih gue.
Aku berjalan kira-kira 50 meter dari tempat taksiku berhenti, sungguh melelahkan dengan perut yang tak ada isinya ini.
Akhirnya sampai…
“Lola!” teriakku memanggil Lola
Oh iya, gue bego! Seruku rumah segede gini, kalau aku teriak gak bakal kedengeran
TENG…
TENG…
TENG…
Kupencet bel rumah Lola yang megah itu, keren belnya kayak kerajaan, seruku kembali
“Eh Bun! Masuk!” suruh Lola yang tiba-tiba keluar layaknya putri dengan baju indah berwarna putih dengan para pembantu disamping-sampingnya
“I iya!’ sontakku kaget
Aku berjalan kedalam rumah Lola yang megah, semua perabotan rumahnya berhiasan emas dan bling-bling, semua terlihat barcahaya.Aku baru tahu sahabatku yang satu ini seorang anak orang kaya.Ya jelas, dia selalu berpakayan sederhana seperti yang lain, tak pernah menyombongkan diri seperti si Queen, anak seorang Menteri dan ibunya seorang Gubernur.
“Oh yah!Ada apa Bun?” Tanya Lola sesampai di kamarnya
“Hehe”, cengirku
“Gue males pulang La! Capek gue sama abang gue!” Ketusku
“Oh yah! Tadi aku denger dari Beno, kamu abis pingsan di Gedung 2!” sontak Lola mendadak
“I iya, heh. Gue tadi Cuma kecapean doang ko’, abis belum makan dari pagi”, jelasku
“Dari pagi?” Sontak Lola lagi
“Gue gak apa-apa ko’, lo tuh lebai. Oh iya! Gimana hubungan lo sama si Song joong ki elo tuh?” Tanyaku mengalihkan pembicaraan
“Oh iya, aku gak tahu gimana, kayaknya dia belum tahu perasaanku”, ucap Lola lirih
“Hmm, ko kamu ngomongnya gak kayak biasanya La, kan biasanya…” belum sempat kulanjutkan omonganku mulutku sudah dibekap olehnya
“Sssst, please yah La, jangan certain tentang gue disekolah, gue nanti dimarhin sama guru attitude gue, dia galak. Bokap gue nyuruh gue belajar tentang attitude. Katanya biar kalo gue ngomong sama para pejabat itu sopan, jadi berwibawa. Males bangetkan”, jelas Lola sambil berbisik
“Ooh, sorry deh”, ucapku
“Udah ah~ gue capek mo pulang ja yah La!” sapaku
“Bye!” lanjutku sambil keluar dari rumah Lola yang megah itu
“Aku anterin Yah!” ucap seseorang dibelakangku
“Gak usah La”, jawabku setelah mengetahui itu Lola, yang sudah berganti baju memakai baju ala Bangsawan tapi lebih santai
“Please!” ucap Lola sambil mengedipkan matanya yang bertanda ingin sekali lepas dari neraka
“Ok deh!” balasku, yang aslinya memang ingin diantarkan untuk mengirit demi tiket konser B2ST
“Hehe”, cengirku kembali didalam mobil
“Sorry yah La ngerpotin”, bohongku
“Gak apa lah, lagian juga gue males, sama tuh nenek sihir. Parah loh Bun, gue bilang sorry, pas gue numpahin minum tatapannyna langsung nyeremin, amit-amt gue”, jelas Lola panjang lebar
“Oh, kenapa lo gak bilang kalo lo orang kaya La, padahal setiap hari kalo lo ditagihhin uang kas atau bayaran segala macam lo nolak, ujuk-ujuknya gue juga yang bayar”, aku mencibir
“Hehe, iya nanti gue gantiin setelah masalahnya selesai”, jelasnya yang membuatku bingung
“Gak usah ah gue males ngitungnya, tapi kalo lo mo bayar terserah berapa aja, tapi bayaranya paling lambat minggu depan”, ucapku
“Dih, maksa mah!” sewotnya
“Iya dong, guekan mau nonton Joker”, jelasku
“Joker ngapain ditonton?” Tanya Lola heran
“Yah, Joker guelah, yang di b2st itu La”, terangku
“Eh, lo mo nonton b2st udah kekumpul berapa lo?” Tanya Lola yang bikin gue heran
“Baru 400,000 lo berapa?” tanyaku
“Udah 2000,000. Makanya ngumpulinnya dari dulu-dulu”, sontak Lola
“Mang lo ngumpulinnya dari kapan?” tanyaku kembali
“Dari kelas 1, soalnya guekan suka k-pop udah lama, gue ngumpulin aja barangkali ada boyband yang mampir, jadi gue bisa nonton, hehe”, jelas Lola
“Ooh, jadi lo pura-pura miskin untuk nabung, curang lo”, cibirku sambil mengkerutkan bibirku
“Iya, nanti gue gentiin 200,000. Kalo pas lo mau nonton uangnya kurang, gue bakal bayarin lo, padaha gue juga bisa minta uang ke bokap gue, tapi guenya males”, sombong sekaligus baiknya Lola
“Udah ah, udah nyampe gue duluan yah”, salamku
“Eit, tidulu. Lo pernah denger gak Junhyung punya akun di situs *************…….. (Sensor) udah pernah nyari belum?”Tanya Lola
“Udah, gak ketemu ampe gue cari namanya yang sama kayak di situs ******….. (Sensor) juga gak ada, kalo disitus ******….. (Sensor) yang pake Joker891219, gak difollowback, males banget. Kalo lo suka ma siapa?” tanyaku sebelum pergi dari dalam mobil
“Kalo gue, sama sisuara burung, Seop”, jawabnya sambil diikuti oleh oohku panjang, dan aku langsung pergi masuk rumahku tanpa ingin mendengar ucapannya.
Aku langsung pergi kekamar Nyaman, rahasiaku.
 Aku ingin benar-benar punya kamar rahasia, aku pernah membicarakan ini sebelumnya, tapi sudah pasti jawaban TIDAK, besertai isinya nan panjang nan lebar.
Aku ingin punya kamar seperti kamar Arnold, bukan Arnold Schwarzenegger yang main di Terminator tapi Arnold, yang di Hey! Arnold. Naik kamarnya aja pake tangga, tangganya aja ditarik belum lagi sofanya, yang bisa diputer-puter, plus campuran kamar Helga, yang punya ruangan rahasia di dalam lemarinya, mau banget, kapan kali?
Sudah lah, lebih baik pergi kekamar simple berhiasan serba gajah, yang ada saja.Aku langsung pergi ke computer di ruang kerja plus belajar keluarga, hari ini aku tidak berniat untuk memakai laptop gajahku, karena semakin lama kusering pakai semakin lama akhirnya laptopku ngelek.
Kubuka semua akunku di semua jejaringan pertemana yang kupunya, terutama situs yang membuatku berteman dengan Si Goteg, tapi hasilnya dia tak terlihat sering update akhir-akhir ini, Apa dia sibuk yah? waktu itukan dia bilang tiba-tiba jadwalnya penuh karena hanya ingin bertemu seseorang?Ingatku.
Semua hal yang kulakukan sangatlah membuatku bosan tak tahu apa yang aku lakukan, aku berniat membeli baju di shop online, tak sampai 1 menit pikiranku langsung berubah, hampir saja ku klik tanda pembayaran, aku baru ingat kalau aku harus menabung untuk bertemu jokerku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar