Jumat, 29 Oktober 2010

SURPRISE EVENT 11

.....
Aku menuggu sekitar setengah jam, menuggu kedatangan gaun indahku datang, lagi-lagi omonganku terkabulkan, terdengar seseorang memencet bel rumahku, aku berharap pengantar baju itu yang datang dan ternyata benar, dengan tampang orang china, seseorang mengirim sebuah kotak yang langsung kuintip, itu adalah gaun yang aku harapkan.
Orang china itu langsung pergi, setelah mengirimkan ini kepadaku.
“Thanks”, ucapku kepada orang china tersebut yang sudah pergi
Cepat-cepat, aku balik ke kamar untuk melihat dan menjajal baju ini, baju yang dari dulu kuharapkan, sekarang ada di tanganku, dan sekarang akan aku pakai. Tak kusangka aermin kacaku hampir pecah, karena bosan melihatku yang terus-terusan bergaya di depan cermin dengan memakai gaun yang sama.
Dear Bulan,
I think I’ll give you free dress, you don’t have to pay it to me, and this is my gift to you. Wish you happy for this, and don’t forget to wear this dress in a b2st’s concert
I’ll kill you, if you don’t wear it, I’ll see you if you wear or not…
See you at b2st concert    I give my phone number just in Indonesia at back this paper
Hampir saja aku tak menyadarinya, sepucuk surat yang berada dalam kotak baju tadi, yang hampir kubuang, surat yang dikirim oleh Goteg, surat yang berbunyi… 

Dear Bulan,
I think I’ll give you free dress, you don’t have to pay it to me, and this is my gift to you. Wish you happy for this, and don’t forget to wear this dress in a b2st’s concert
I’ll kill you, if you don’t wear it, I’ll see you if you wear or not…
See you at b2st concert    I give my phone number just in Indonesia at back this paper


Siapa dia, yang beraninya menyuruhku harus memakai gaun ini, tak usah disuruhpun aku akan memakai gaun ini di konsernya b2st nanti. Baju ini akanku sesuaikan dengan asesoris goldku, pasti aku akan terlihat cantik, tapi lebih baik aku coba menelfonnya untuk mengetahui suaranya.
Sebenarnya bukan hanya untuk mendengar suaranya, tetapi juga untuk mengucapkan terima kasih kepadanya.Kutekan angka-angka di handphoneku menurut nomor yang Goteg sudah berikan kepadaku, tak kusangka dia langsung menjawab telephoneku.
“Hi, this is my phone number please save it”, jelasku padat
“Oh! Bulan, thanks I’ll save your phone number, how about your dress, do you like it?” tanyanya
“Of course yeah, do you want to go to the b2st concert with me?” pintaku
“Sorry, I can’t, my friend told me to go to somewhere first, sorry we just can meet in the b2st concert”, jelasnya
“Ok, its ok, see you and thanks for gift, you will see the beautiful girl at that night, the girl wearing yellow lemon dress, hehe”, candaku usil sambil menutup telfonku
Tak sampai beberapa menit, ada telfon masuk di handphoneku, itu ada Lola…
“Helo La, ada apa?” tanyaku
“Lo bilang ada apa? Lo licik banget sih Bun, lo gak bilang-bilang kalo Beno tuh suka ma lo, jahat banget sih lo!” bentak Lola di telfon
“Tunggu dulu La, lo tuh Cuma salah paham”, jelasku
“Salam paham apanya?Itu semuatuh udah jelas. Beno suka sama elo dari kecil, dan lo gak pernah bilang masalah lo ke sahabat lo sendiri, lo anggap apa gue Bun, lo tega yah!” pentaknya lagi
“Lo tuh ada apa sih, siapa yang ngomong kayak gitu, Beno? Atau Queen?” tanyaku meyakinkan
“Bukan urusan lo”, jawabnya singkat
“Ya urusan gue dong La, lo kan sahabat gue, gue gak mau kehilanagn sahabat Cuma gara-gara adu domba”, jelasku
“Udah deh Bun, gak usah di bahas, udah telat. Lo ga akan pernah anggap gue sebagai sahabat lo benar-benar, terima kasih atas ucapan lo yang barusan, tapi gue tau ko’ itu semua bullshit”, bentaknya yang diakhiri dengan suara orang yang membanting telfonnya
Sekarang aku bingung, tak ada lagi sahabat yang kupunya selain Goteg, tapi diapun tak bias kuharapkan lebih, aku taka tahu siapa dia sebenarnya, jadi lebih baik aku tidak menganggapnya sebagai sahabatku. Mungkin saja, dia akan melupakanku yang menurutnya bukan siapa-siapa.
Hidup itu susah, baru saja kita dapat kemudahan, tapi hampir secara bersamaan kesusahanpun mengahampiiri kita, setiap kemudahan datang, dia selalu di temani oleh sahabat setianya yaitu, kesusahan. Setiap orang harus bisa menerima itu semua, bila ingin mendapatkan kemudahan.Itulah aku sekarang ini, orang yang sedang mengalami kesusahan pada saat kemudahan datang.
Aku sudah, tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan, sahabatpun aku tak punya. Walau ada Goteg, aku tahu pasti suatu saat nanti, dia akan meniggalkanku.
Sudahlah, dari pada kumemikirkan semua ini, lebih baik aku hilangkan semua benak ini dan pergi ke pantai. Let’s go!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar