.....
Tak kusangka besokpun aku harus sekolah, padahal aku sudah capek dengan suasananya.
HUFT
Keluhku dalam hati, rasanya ku ingin meronta-ronta, seperti orang gila.Aku ingin berdemo, mengapa kita harus pergi sekolah yang membosankan itu.Haruskah pintar hanya dengan belajar?Apakah tidak ada cara lain yang bisa membuat orang menjadi pintar. Aku mulai mengeluh tentang asal-usul, bila memikirkan tentang asal-usul aku bisa seharian memikirkannya, bila semua pertanyaanku kutulis, bisa kutulis sampai luas lapangan bola.
Sudahlah itu semua tak akan berguna, keluhku berlanjut.
Besok ada tugas banyak yang harus kukumpulkan lusa, lebih baik tak usah kukerjakan.Lebih baik hari ini aku lanjutkan membuat ceritaku yang hanya kuharapkan.
Waktu terus berlanjut sampai hari yang menyebalkanpun datang.
…
“Bun! Aku mau naya sesuatu, boleh gak?” tanya Lola yang sedari pagi sudah menungguku
“Apa sih La? Barusan juga dateng langsung diteror”, ketusku males
“Kamu temen deketnya si Benokan?” DHEG jantungku seperti berhenti, apakah Lola tahu apa yang terjadi dengan aku dan Beno
“I iya! Ada apa? Tanyaku terbata
“Aku tuh baru nyadar, kalo si Beno tuh keren banget, kayak tau gak? Mmm, artis korea yang ada di drama ob-gyn doctors, yang mukanya imut itu?” tanyanya dengan pusing
“Oooh”, aku berooh panjang
“Song joong ki? Itu pacar saya, wkwkwk”, candaku
“Cih!Males banget, yaudah Song joong ki buat kamu aja! tapi kasih saya Beno, hehe”, candanya yang semakin garing
“Yaudah deh! Tapi gak tau juga bisa atau enggak!” janjiku
“Ok! Awas lo yah!” balasnya
“Iya deh, Insyaallah aja”, jawabku
Aku mulai bingung, istirahat kali ini aku lebih memilih diam dikelas, untuk menabung demi konsernya b2st, tapi…
“Hai Bun! Tumben di kelas biasanya jajan seabreg di kantin”, tanya Beno, yang tiba-tiba berdiri di sampingku
“Sejak kapan lo ada di sini?” tanyaku kepada sosok mirip Song joong ki itu
“Sejak lo mulai baca buku itu, hehe”, jawabnya
“Oh ya, Ben kalo ada cewek baik yang suka ma lo, lo mo nerima atau gak?”tanyaku
“Kenapa? Lo suka sama gue, kalo gitu kenapa lo nolak gue waktu itu”, tebaknya
“Huh, bukan bego!” ucapku sudah mulai kesal
“Heh! Bukan yah! Kalo gitu apa?” ucapnya sambil cengengesan setelah melihatku
“Ya elonya mau apa enggak?” tanyaku lagi
“Gimana yah! Tergantung ceweknya juga sih”, jawabnya
“Ddih! Lo dikasih enak geh malah ngeyel”, jelasku
“Emangnya siapa Bun, yang mau ma gue, ada tah?” tanyanya yang rasanya ingin kutampar
“Udah ah capek, gak jadi kayaknya ceweknya juga gak mau ma elo! Cowok yang sukanya ngajak ribut”, ucapku sinis
“Tunggu Bun! Gue mau tahu siapa?” tanyanya
“Temen sekelas ko!” balasku sambil berjalan kepintu
“Namanya?” tanyanya setengah teriak
“Gak ah! Inisialnya aja L”, jawabku sambil teriak dan berlalu
Aku berharap, semoga saja Lola dan Beno bisa menyatu, dan tak ada urusannya denganku. Aku mulai capek memiliki sahabat seperti mereka, mereka pikir aku tidak punya masalah juga apa, aku juga manusia. Kalau dipikir-pikir masalahku jauh lebih rumit dibandingkan kalian.MENYEBALKAN.
Aku baru ingat, kalau aku harus mengumpulkan uang untuk tiketnya b2st.BODOHNYA aku, keluhku.Sekarang kemana aku harus pergi?Tanyaku.Tidak mengkin aku kembali kekelas dan bertemu dengan Beno, dan ditanya macam-macam.Lebih baik aku pergi ke Lab Comp. atau Hotspot.
Aku berjalan menuju gedung tiga yang berada disamping kelasku.Aku menyusuri anak tangga satu persatu, sungguh melelahkan, apalgi aku belum makan.Aku mulai berpikir kenapa gak ada escalator?Padahal sekolah ini megahnya minta ampun, kemana uang yang setiap bulan ditagih, huh, di dunia ini gak ada yang gak pernah korup, mana bisa bangsa menjadi maju.
Sudah 2 lantai aku naiki sisa satu lagi, aku harus cepat, sebelum jam istirahat habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar