....
“Mah! Adek pulang!” teriakku kepada semua orang di dalam rumah
“Kamu enggak apa-apa kan sayang?” Tanya mamahku dengan sangat khawatir
“Adek, enggak apa-apa, mah?” tanyaku
“Iya…”, jawab mamah santai
“Adek boleh minta seseuatu enggak?” tanyaku kembali
“Boleh, mau apa?” Tanya mamah balik
“Adek, mau minta uang buat keluar”, jawabku
“Keluar?Keluar kemana?Ngapain?” Tanya mamahku
“Adek Cuma mau refreshing kok, adek lagi pusing, yah Mah yah!” pintaku memohon
“Yaudah, tapi pulangnya kapan?” Tanya mamah
“Paling juga minggu depan, boleh’kan?” tanyaku balik
“Hmm…” piker mamah
“Mah?”
“Iya, deh tapi kamu mau tidur di mana?” Tanya mamahku lagi
“Di hotel yang waktu kemarin, paling nanti aku bayarnya sama credit card, jadi tolong isi yah, Ma!” pintaku sambil nyengir
“Yaudah, biar mamah nanti yang bayar penginapannya, kamu jaga diri yah!” ucap mamah, yang langsung kupeluk itu
Aku langsung pergi ke kamarku, mengambil semua barang yang harus kubawa. Mulai dari pakaian, laptop, modem, accessories, alat make up, sampai dress yang kemarin datang.
Aku masukkan semua barang-barang yang kuperlukan tadi kedalam koperku, di tambah dompet, Hp, dan juga yang paling penting, mp3.Semua kumasukkan sekaligus, ke dalam koper yang serba gajah itu.
Dengan uang di kantong pas-pasan, untuk beli makan di jalan sama ongkos bensin, aku langsung memanaskan motorku. Dengan motor yang berhiasan gajah pula, aku berangkat dengan menghilangkan stress.
Selama di jalan tak ada masalah. Semua keadaan terkendali, mulai dari motor koper sampai perutku yang sekarang sudah terisi. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari hotel kemarin, aku berniat untuk beristirahat sebentar.
…
“Huah, nomor kamar yang sama kayak kemaren!” sahutku di dalam kamar
Tanpa sadar aku menemukan sepucuk surat di dekat pintu, yang kukira dari Goteg.
How was your dream? It was good, wasn’t it?
Sorry I didn’t tell you before, but I was glad to met you here
Goteg…
Bego banget sih, kenapa enggak langsung nelfon gue, guekan mau ketemu elo!!,kesalku berheneti.
Walaupun kami akan bertemu nanti, tapi itu masih lama, hanya pada saat konser b2st, itu juga kalau kami benar-benar akan bertemu, aku khawatir. Orang yang sangat kupercaya dan baik padaku ini, belum pernah kulihat sama sekali rupanya.
Kusegera mengambil handphoneku dan menekan nomor Goteg, kuhubungi dia beberapa kali, tapi takada jawaban.Aku sungguh merasa seperti orang yang di bodohi oleh semua orang. Tak tahu apa yang akan terjadi, aku hanya menerimanya saja.
GOTEG CEPATLAH PERGI DARI KEHIDUPANKU!!
Kesalku menaik, hidupku tak ada akhirnya.Bagaikan orang tak berguna.
Aku tenangkan diriku. Segera kupergi ke panati dekat hotel, kuteriakan smeua kekesalanku dan kemarahanku. Semua sudah kukeluarkan dari benakku. Setelah kupuas dengan kemarahanku, kukembali ke hotel dan mencari sesuatu untuk dimakan.
Hari sudah semakin gelap, lebih baik hari ini aku berisrirahat saja, bukankah itu alasannya mengapa kupergi ke sini. Menghilangkan semua kekesalan dan masalah dengan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar